Kegiatan

0 komentar
PENDIDIKAN KHAS KEJOGJAAN (PKJ) MEMBANTU TETAP DEKAT DENGAN AKAR BUDAYANYA
blog

Yogyakarta (11/07/2023)- Pendidikan Khas Kejogjaan (PKJ) membantu anak-anak Yogyakarta tetap dekat dengan akar budayanya sendiri. Visi-misi PKJ berbasis budaya. Kepala Dinas Dikpora DIY, Dr. Didik Wardaya, S.E., M.Pd. menyatakan saat membuka Workshop Guru dan Entitas Sekolah di Hotel UNY pada Selasa 11 Juli 2023, bahwa nilai-nilai kejogjaan harus diwariskan secara berkelanjutan, termasuk ajaran Ki Hadjar Dewantara dari Tamansiswa.

Bekerja sama dengan Dinas Dikpora DIY, Pengurus Pusat Perkumpulan Keluarga Besar Tamansiswa (PP-PKBTS) menyelenggarakan seminar tersebut. Kursus berlangsung selama tiga hari, dengan tema "Implementasi Ajaran Tamansiswa sebagai Bagian dari Widya Saka Tunggal Pendidikan Khas Kejogjaan."

Workshop menghadirkan narasumber Prof Dr Sutrisna Wibawa, M.Pd. (Ketua Dewan Pendidikan DIY, Guru Besar UST/Tamansiswa dan UNY), Dr. Sumbo Tinarbuko, M.Sn. (Dosen Prodi DKV FSRD ISI Yogya), Anindyah (Dewan Pakar Badan Wanita Tamansiswa) dan Ki Sutikno (Paripurna Pamong Ketamansiswaan), Ki Listyo HK (Pimpinan Lab Sariswara).

Workshop tersebut diberi pengantar Ki Andi Jayaprana (Ketua Panitia) dan Ki Dr drh HM Munawaroh MM (Ketua Umum PP-PKBTS). Menurut Didik Wardaya, Pendidikan Khas Kejogjaan, termasuk ajaran Ki Hadjar Dewantara mewariskan nilai-nilai luhur.

“Generasi muda harus memiliki pemahaman dari ide hingga implementasi”. Menurutnya, PKJ direalisasikan dalam perilaku dalam berbagai lingkungan, seperti keluarga, sekolah, dan masyarakat.

Pada sisi lain, pendidikan berbasis budaya memiliki tujuan dan visi, serta peninggalan sejarah. Selain itu, nilai-nilai masa lalu harus diaktualisasikan tanpa mengorbankan keluhuran budi pekerti.

Sementara itu, Ki Dr. drh Munawaroh memuji kegiatan workshop. Selain itu, para pamong dan guru Tamansiswa di DIY terutama mengikuti kegiatan ini.

Menurutnya, "Kami senang dari forum ini pasti ada penyegaran dan cara mengimplementasikan pemikiran Ki Hadjar Dewantara secara aktual dan inovatif sesuai dinamika zamannya."

Dalam sambutannya, Ki Andi Jayaprana, Ketua Panitia, menyatakan bahwa tujuan dari Workshop ini adalah untuk memperluas pemahaman kita tentang konsep dasar Pendidikan Khas Kejogjaan dan sistem pendidikan Tamansiswa yang dibangun oleh Ki Hadjar Dewantara.

Selain itu, pendekatan desain komunikasi visual untuk mempromosikan budaya kejogjaan di sekolah. Sumber daya tambahan, metode serapan kearifan lokal dari sudut pandang siswa yang unik di sekolah. Musik dan lagu sebagai alat yang efektif untuk mengembangkan watak khas Jogja.

Dia menyatakan, "Materi lain, kolaborasi mata pelajaran dengan pendidikan khas kejogjaan khas Tamansiswa."

Dengan bimbingan instruktur, para peserta workshop diarahkan untuk membuat rencana kerja untuk menerapkan pola pendidikan khas Jogja di sekolah masing-masing.

Setelah workshop, langkah kerja ini akan dipantau dan dikolaborasikan dengan orangtua, masyarakat, dan influencer.




0 Komentar

Untuk mengirimkan komentar silakan login terlebih dahulu!

INFORMASI TERKAIT

Kirim pertanyaan, saran, dan masukan anda kepada kami